Masih kuingat suaranya, Tuhan.
Masih bisa kuingat tatapannya yg lembut dan sendu malam itu saat dia masih sadar dan bicara padaku.
Kukira dia akan sembuh, Tuhan. Tapi aku ingat, aku sangat takut waktu itu. Ketakutan luar biasa yang aku ga tau kenapa.
Berulang kali aku mohon padamu jangan bawa dia, Tuhan. Aku ga akan bisa kalau dia tak ada. Tapi aku tau aku hanya manusia kecil.
Lalu saat kau panggil dia, Tuhan. Aku ga terkejut saat itu. Aku sudah tau kau akan membawanya. Tapi aku ga sanggup, Tuhan. Rasanya sakit luar biasa.
Rasanya semua sendiku ngilu dan kulitku perih setiap disentuh. Rasanya jantungku berhenti memompa darah dan paru-paruku dipenuhi batu. Berat, Tuhan. Aku bahkan kesulitan bernafas. Setiap kali, aku harus menarik nafas panjang, dan rasanya sesak, Tuhan.
Duniaku berhenti sudah.
Sebagian dari diriku ikut pergi bersamanya.
Lalu tiba-tiba aku tersadar bahwa dia tak ada lagi di sini. Tak ada lagi malaikat pelindungku di dunia ini. Tak ada lagi penguatku saat aku lemah. Tak ada lagi penyemangatku saat aku putus asa. Tak ada lagi penghiburku saat aku kecewa. Tak ada lagi mami.
Aku rindu bercerita padanya, Tuhan.
Aku rindu memeluknya.
Aku rindu aroma tubuhnya.
Aku rindu kulit lembutnya.
Aku rindu rambut keritingnya.
Aku rindu tawanya.
Aku rindu masakannya.
Aku rindu jalan bersamanya.
Aku rindu energi yang dibawanya.
Aku rindu suaranya.
Aku rindu semua tentang dia.
Aku rindu mami, Tuhan.
Setiap malam sebelum tidur, dia akan menjadi yang terakhir kupikirkan.
Biarlah dia menjadi mimpi indahku setiap malam, Tuhan.
Bila tak bisa aku memeluknya saat terbangun, biarlah aku memeluknya saat tertidur, Tuhan.
Jangan biarkan aku lupa semua tentang dia, Tuhan.
Biarlah setiap detil tentangnya tetap melekat di hati dan pikiranku sampai tiba masaku.
Karena setiap kenangan tentangnya menguatkan aku.
Setiap kali merasa jatuh, mengingatnya memberi penghiburan bagiku.
Setiap kali aku ragu, hanya dengan membayangkan jalan pikirannya, aku bisa memantapkan keputusanku.
Jangan biarkan aku lupa, Tuhan, karena cuma inilah penguatan dan penghiburanku.
Biarkan aku selalu rindu padanya, Tuhan, karena cuma itulah rasa yang tinggal padaku.
Tak ada kemarahan, Tuhan. Tak ada kebencian. Tak ada juga kesedihan. Yang ada cuma rindu, Tuhan. Biarlah tetap begitu.
Beri aku penghiburan, Tuhan. Karena cuma di dalammu, aku mampu.