Wednesday, November 26, 2008

PIKIRAN BURUK

Kau datang entah dari mana.
Tiba-tiba aku tertegun saat menatap matamu.
Ada sihir di sana yang membuatku menjadi bukan diriku.
Aku merasakan luka dan bingung dikarenakan setiap gerak-gerikmu yang menghipnotisku tanpa disengaja.
Tahun-tahun yang kualami dengan perasaan seolah hatiku diremas, jantungku berdetak tak karuan dan rasa emosi serta posesif.
Kau tidak melakukan apa-apa. Kita bahkan dulu hampir tak pernah berbicara.
Tapi kau selalu tersenyum padaku seolah menurutmu perbuatanmu itu tak mengakibatkan apa pun padaku.
Aku mengeraskan hatiku. Aku berusaha keras untuk tidak memandangmu. Aku berbuat seolah-olah tidak mengenalmu. Aku bersembunyi darimu.
Sampai akhirnya aku merasa kau semakin jauh dariku.
Seharusnya aku senang karena akhirnya aku hampir terlepas dari sihirmu, tapi mengapa aku merasa hampa? Tiba-tiba saja secara perlahan aku kehilangan sebagian dari diriku. Aku menyadari, bagian-bagian dari diriku telah terikat dengan sihir yang kau berikan padaku. Semakin aku menghilangkannya, semakin aku kehilangan diriku.
Kini aku hanya sebuah wadah kosong tertutup yang dipenuhi udara yang tak bergerak.
Namun kau menemukanku teronggok bisu di antara waktu. Dan kau tidak menghindariku.
Tiba-tiba saja kita berada dalam dunia yang sama dan aku semakin tahu kau sebenarnya tidak pernah jauh dariku.
Aku mulai memberanikan diri untuk membalas tatapanmu dan membalas senyumanmu. Aku bahkan membiarkan kau mendekatiku. Aku tidak takut lagi untuk berbicara denganmu. Aku mulai menikmati setiap waktu yang kuhabiskan bersamamu.
Namun kecemasan kembali melandaku. Aku mulai takut kau akan pergi meninggalkanku. Perlahan aku kembali mengeraskan hatiku dan berbalik darimu.
Namun kau tidak pergi meninggalkanku. Kau bahkan tidak menjauh dariku.
Dan aku mulai mengerti.
Aku akan selalu bisa memandangmu, berbicara denganmu, tertawa bersamamu, bahkan duduk di sebelahmu.
Aku hanya harus membuka hatiku.

No comments:

Post a Comment